WADUH! Murid Saya Menelan Tutup Pulpen
2 orang murid menghampiri saya dengan panik.
"Pak saya Ketelen tutup pulpen"
"Waduh.. udah sana ke guru piket.. "
Murid tadi namanya Teguh, dia langsung pergi keluar diantar temennya.
Setelah saya selidiki tutup pulpen yang tertelan oleh Teguh adalah yang lumayan panjang, yang panjangnya 3 centi an.
Bukan yang 1 centi-an, yang saya duga.
Saya pun keluar kelas mencari Teguh, Teguh udah digotong, dibawa ke angkot oleh pak Halil dan pak Faisal.
Semoga teguh gak kenapa-napa, gumam saya dalam hati.
Sambil cemas saya coba cari informasi dari temannya yang lain.
"Eksperimen katanya pa"
"Tadi matanya melotot tau pa"
"Mulutnya juga berbusa"
Saya termenung.
Menyalahkan diri, kenapa tidak langsung saya bawa ke IGD tadi.
Saya hawatir jika Teguh kenapa-napa.
Bagaimana tanggung jawab saya sebagai guru yang ada di kelas saat itu?
Saya tidak bisa berbuat apa pun.
Kecuali berdoa, dan istighfar.
Saya khawatir sekali, akhirnya saya hubungi pak Faisal.
"Sedang dibawa ke RS Drajat pa"
Jadi ternyata RS DKT tidak sanggup menangani.
Saya semakin khawatir.
Setengah jam kemudian pak Halil datang, masuk ke ruang guru.
"Gimana Teguh pak?"
Mungkin ada sekitar 5 guru yang bertanya, wajar karena kami semua tegang dan hawatir.
Anehnya Bu Anisa malam bilang; "pak Halil sampai tidak bisa berkata-kata".
Tapi sambil ketawa.
Saya heran, tapi saya langsung respon cepat mendekati nya untuk mendengar.
Akhirnya pak Halil mulai berbicara.
Mulai dari stop angkot secara paksa walau ada penumpangnya.
RS DKT tidak sanggup mengambil tindakan.
Ke RS Drajat, diukur tinggi badan dan berat badan. Diskusi proses operasi.
Oya di perjalanan menuju RS Drajat teguh sempat bicara kalau tutup pulpen sudah tidak malang.
Dia sekarang tidak kesakitan, tidak berbusa dan bisa bicara lancar.
Saat berbaring di kasur IGD rumah sakit, Teguh tiba-tiba mengangkat kepalanya sedikit.
Batuk. "Uhuk.. uhuk.."
Tuing.. tutup pulpen terbang dari mulut Teguh, dia langsung reflek menangkap tutup pulpennya dengan tangan, kemudian memasukkan nya ke dalam kantong celana.
Sontak pak Halil dan orang rumah sakit tertawa melihat tingkahnya.
Alhamdulillah teguh langsung bisa ke sekolah lagi, mengambil tas, dan pulang ke rumah dengan sehat.
Seperti tidak terjadi sesuatu.
Pelajaran yang dapat diambil.
Setelah saya selidiki lagi.
Ternyata saat teguh menulis, tutup pulpennya digigit di mulut.
Kemudian tiba-tiba dia bernapas tidak seperti biasanya, sehingga masuklah tutup pulpen itu ke dalam mulutnya.
Yuk lebih hati-hati.
Posting Komentar untuk "WADUH! Murid Saya Menelan Tutup Pulpen"